Perbedaan Prinsip Ajaran Yesus Dan Ajaran Paulus
Kebudayaan Yunani sangat berpengaruh luas di masyarakat tanah Yudea kala itu, negeri yang sekarang kita kenal sebagai Palestina, di mana Yesus dilahirkan dan mulai menyebarkan ajarannya. Masuknya kebudayaan Yunani adalah akibat dari masuknya penjajah Romawi yang menguasai tanah Yudea. Mereka masuk, menjajah, dan tidak hanya merampok harta rakyat dan kekayaan alam, tapi juga menyebarkan ideologi mereka di tengah-tengah masyarakat Yahudi, yaitu Pantheisme.
Jika anda pernah menonton film serial Hercules, di sanalah gambaran tentang ajaran Pantheisme dapat dilihat. Ajaran yang menyembah pada banyak Tuhan. Ada yang disebut dengan Zeus, Tuhan tertinggi, bapak dari semua Tuhan. Ada Hera, istri Zeus, Ares Tuhan perang, Aprodite Tuhan kecantikan, dan masih banyak lagi Tuhan-Tuhan yang lain.
Ada yang menarik di sini, yakni bahwa Zeus mengawini perempuan bumi dan melahirkan seorang anak laki-laki super kuat yang diberi nama Hercules. Seorang manusia setengah Tuhan yang dianggap sebagai penyelamat umat manusia.
Mengapa disebut menarik? Sebab sosok Hercules ini sangat mirip dengan personifikasi Yesus yang juga dianggap sebagai penyelamat umat manusia. Memang kedatangan Yesus, atau Nabi Isa alaihissalam adalah untuk menyelamatkan umat manusia, tapi bukan sebagai Tuhan yang hidup di tengah-tengah manusia seperti halnya Hercules. Nabi Isa alaihissalam, atau dikenal juga sebagai Isa Al Masih, hanyalah seorang manusia, seorang Nabi, seorang utusan Tuhan, penunjuk jalan pada kebenaran yang diridhai oleh Tuhan.
Tapi justru ajaran yang salah ini, bahwa Yesus adalah Anak Tuhan seperti halnya Hercules yang anak Zeus, justru disebar-luaskan dengan cara sedemikian rupa oleh Paulus.
Ajaran Yesus adalah ajaran Tauhid, yaitu ajaran menyembah Tuhan Yang Maha Esa. Sedangkan ajaran Paulus adalah Trinitas, sebuah bentuk turunan dari ajaran Pantheisme yang percaya kepada tiga Tuhan yang menjadi satu, yakni Tuhan Bapa, Tuhan Anak, dan Roh kudus.
Berikut adalah perbedaan-perbedaan mendasar antara ajaran Yesus dan ajaran Paulus, yang menurut banyak peneliti dianggap sebagai orang yang paling bertanggungjawab dalam perombakan total wajah asli ajaran Yesus.
PERBEDAAN PRINSIP-PRINSIP AJARAN POKOK YESUS DAN PAULUS
- Yesus mengaku bahwa dirinya adalah utusan Tuhan, dan sekali-kali tidak pernah minta disembah, apalagi dituhankan.
"Jawab Yesus: “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.”(Matius 15:24)
"Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus." (Yohanes 17:3 & Yohanes 11:42)
"Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya. Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia (Bapa) yang mengutus Aku." (Yohanes 13:16,17, 20)
"Kamu telah mendengar, bahwa Aku (Yesus) telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku." (Yohanes 14:28)
“Bukan setiap orang yang berseru kepadaku: Tuhan, Tuhan! Akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di Sorga.” (Matius 7:21).
- Menurut Paulus, Yesus adalah Tuhan.
(*) Namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup. (1 Korintus 8:6)
Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. (Roma 10:9)
Paulus telah menanamkan doktrin bahwa hanya dengan meyakini Yesus sebagai Tuhan dan percaya Yesus telah bangkit dari antara orang mati sajalah, maka seseorang akan diselamatkan. Dalam ajaran Paulus - yang kemudian dikenal sebagai ajaran Kristen - Yesus lebih ditonjolkan sebagai Tuhan daripada Bapa, atau Allah. Bandingkan dengan pernyataan-pernyataan Yesus sendiri yang lebih menonjolkan Bapa, atau Allah, atau Tuhan Yang Esa.
(*) Perhatikan baik-baik susunan ayat pada 1 Korintus 8:6; di sana ada kata satu Allah saja yaitu Bapa, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus. Ayat ini memberikan pengertian kepada kita bahwa menurut ajaran Paulus, Allah dan Tuhan tidak sama.
- Ajaran Yesus tidak membatalkan hukum Taurat, tapi melanjutkan dan menyempurnakannya.
“Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga." (Matius 5:17-20)
(*) Hukum Taurat merupakan bagian dari ajaran Yesus yang wajib dilaksanakan dan ditaati oleh umatnya sementara, sangat kontradiktif, Paulus justru mengajak pengikut Kristen untuk mengutuk hukum Taurat.
- Paulus mengajak pengikut Yesus untuk mengutuk dan meninggalkan Hukum Taurat!
Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kami-pun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: “tidak ada seorangpun yang dibenarkan” oleh karena melakukan hukum Taurat. (Galatia 2:16); (Galatia 3:24-25); (Galatia 5:4); (Roma 3:27-28); dan (Efesus 2:15).
Perhatikanlah baik-baik Galatia 2:16. Ayat-ayat di dalamnya tidak saja secara terang-terangan menentang sabda Yesus seperti tertulis dalam Matius 5:17-20, akan tetapi juga mencerminkan "kebencian" yang besar terhadap Taurat.
(*) Kelak kita akan mengerti bahwa latar belakang keluarga, di mana Paulus tumbuh dan menjadi dewasa, ternyata memiliki pengaruh besar mengapa ia demikian membenci Taurat.
- Ajaran Yesus mewajibkan setiap anak laki-laki dikhitan (sunat).
"Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya." (Lukas 2:21)
"Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat; haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu." (Kejadian 17:10-11)
"Anak yang berumur delapan hari haruslah disunat, yakni setiap laki-laki di antara kamu, turun-temurun: baik yang lahir di rumahmu, maupun yang dibeli dengan uang dari salah seorang asing, tetapi tidak termasuk keturunanmu." (Kejadian 17:12-14)
- Paulus meniadakan hukum khitan (sunat).
Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih. (Galatia 5:6)
Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak penting. Yang penting ialah mentaati hukum-hukum Allah. (1 Korintus 7:19)
- Yesus tidak pernah mengajarkan adanya dosa waris.
"Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: “Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah." (Markus 10:14)
"Janganlah ayah dihukum mati karena anaknya, janganlah pula anak dihukum mati karena ayahnya; Setiap orang harus dihukum mati karena dosanya sendiri." (Ulangan 24:16)
"Orang yang berbuat dosa, itulah yang harus mati. Anak tidak akan ikut menanggung kesalahan ayahnya dan ayah pun tidak akan ikut menanggung kesalahan anaknya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung diatasnya." (Yehezkiel 18:20)
- Paulus memastikan bahwa setiap anak manusia yang dilahirkan ke dunia mewarisi dosa Adam
Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang (Adam), dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa. Sebab sebelum hukum Taurat ada, telah ada dosa di dunia. Tetapi dosa itu tidak diperhitungkan kalau tidak ada hukum Taurat. (Roma 5:12-13)
Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib! (Galatia 3:13).
Oleh karena dosa waris dari Adam itulah, konon menurut Paulus, Yesus harus disalib guna menebus kutuk Taurat terhadap dosa-dosa yang diwariskan Adam kepada seluruh umat manusia.
- Yesus mengajarkan ibadah puasa, berwudlu, sujud, dan berdoa saat bersujud.
"Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu," (Matius 6:17)
"Musa dan Harun serta anak-anaknya membasuh tangan dan kaki mereka dengan air dari dalamnya. Apabila mereka masuk ke dalam Kemah Pertemuan dan apabila mereka datang mendekat kepada mezbah itu, maka mereka membasuh kaki dan tangan–seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa." (Keluaran 40:31-32)
"Maka Ia (Yesus) maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.” (Matius 26:39); (Bilangan 20:6);(Kejadian 17:2-3)
- Ajaran ibadah Paulus, mari bernyanyi di Gereja!
dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati. (Efesus 5:19)
Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu. (Kolose 3:16)
- Yesus melarang hidup bermewah-mewah di dunia
“Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya." (Matius 6:19-20).
"Pada hari kemurkaan harta tidak berguna, tetapi kebenaran melepaskan orang dari maut." (Amsal 11:4)
- Ajaran Paulus, di dalam Kristen tidak ada larangan untuk hidup bermewah-mewah
Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan. (Efesus 4:28)
- Yesus mengajarkan agar sebelum dikuburkan, jenazah harus dikafani lebih dulu .
"Dan Yusuf pun mengambil mayat itu, mengapaninya dengan kain lenan yang putih bersih," (Matius 27:59)
"Mereka mengambil mayat Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhinya dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat." (Yohanes 19:40)
- Paulus mengganti kain kafan dengan pakaian rapi dan peti mati.
Perhatikanlah, upacara pemakaman Paus Yohanes Paulus II misalnya, atau pemakaman umat Kristiani di Indonesia pada umumnya. Kita melihat ritual yang sama sekali berbeda dengan apa yang dicontohkan oleh murid-murid Yesus ketika merawat "jenazah" guru mereka.
- Yesus tidak membatalkan hukum rajam.
"Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu (Yesus) tentang hal itu?” (Yohanes 8:5)
"Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya (Yesus), Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.” (Yohanes 8:7).
- Paulus mentapkan bahwa di dalam Kristen tidak ada hukum rajam!
Ajaran Kristen menolak hukum rajam, karena ia adalah bagian dari hukum Taurat. Lihat kembali pernyataan Paulus dalam Galatia 2:16 (butir 2 di atas).
- Yesus menjalankan hukum Qisash
"Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi." (Matius 5:38)
"Mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki." (Keluaran 21:24)
"Patah ganti patah, mata ganti mata, gigi ganti gigi; seperti dibuatnya orang lain bercacat, begitulah harus dibuat kepadanya." (Imamat 24:20)
"Janganlah engkau merasa sayang kepadanya, sebab berlaku: nyawa ganti nyawa, mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki.” (Ulangan 19:21)
- Paulus membatalkan hukum Qisash, sekaligus melemahkan mental umat Kristen untuk bangkit melawan Kezaliman.
Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Dan siapa pun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu. (Matius 5:39-42)
- Yesus tidak membawa agama baru.
Lihat kembali pernyataan Yesus dalam Matius 5:17-20 (Butir 2 di atas). Sedangkan Kristen adalah agama baru yang diperkenalkan setelah Yesus tiada.
- Paulus memanipulasi ajaran Yesus menjadi sebuah agama baru bernama Kristen
Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen. (Kisah Para Rasul 11:26).
- Dan masih banyak lagi. Lalu, siapakah sebenarnya Paulus?
[Sumber: Silmy kaffah | irenahandono.or.id | al-islahonline.com | Dan sumber-sumber lainnya]
Tidak ada komentar