Rekomendasi

ads header

Baru

Al-Qur'an, Tentang Mengapa Tuhan Menyesatkan Manusia


Menjawab tuduhan Soal Allah Berkuasa Menyesatkan Manusia
Seperti KASET RUSAK, tidak habis-habisnya "tukang kopas" yang berlagak pintar menyoal perkara Allah menyesatkan manusia. Bagi mereka hal itu sepertinya tidak mungkin dilakukan oleh Tuhan, sebab dalam pemikiran mereka Tuhan itu Maha Baik dan tidak mungkin melakukan hal-hal yang tidak baik.

Coba sama-sama kita perhatikan beberapa ayat Al-Qur’an yang menceritakan bagaimana Allah berkuasa Menyesatkan siapa saja yang dikehendaki-Nya.

Allah Berkuasa atas segala sesuatu, berkuasa memberi petunjuk bagi siapa pun yang dikehendaki-Nya atau sebaliknya, menyesatkan mereka.

وَيَقُولُ الَّذِينَ كَفَرُواْ لَوْلاَ أُنزِلَ عَلَيْهِ آيَةٌ مِّن رَّبِّهِ قُلْ إِنَّ اللّهَ يُضِلُّ مَن يَشَاءُ وَيَهْدِي إِلَيْهِ مَنْ أَنَابَ

[13:27] Orang-orang kafir berkata: “Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) tanda (mu’jizat) dari Tuhannya?” Katakanlah: “Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan menunjuki orang-orang yang bertaubat kepada-Nya”,

وَمَا أَرْسَلْنَا مِن رَّسُولٍ إِلاَّ بِلِسَانِ قَوْمِهِ لِيُبَيِّنَ لَهُمْ فَيُضِلُّ اللّهُ مَن يَشَاءُ وَيَهْدِي مَن يَشَاءُ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

[14:4] Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Dia-lah Tuhan Yang Maha Kuasa.

يُثَبِّتُ اللّهُ الَّذِينَ آمَنُواْ بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الآخِرَةِ وَيُضِلُّ اللّهُ الظَّالِمِينَ وَيَفْعَلُ اللّهُ مَا يَشَاءُ

Tentang "menyesatkan" ini, dalam terjemah Depag, penterjemah memberikan catatan kaki begini: “Disesatkan Allah berarti: bahwa orang itu sesat berhubung keingkarannya dan tidak mau memahami petunjuk-petunjuk Allah.”  Setidaknya ayat-ayat Al-Qur'an pun secara spesifik memberitahu kita siapa sebenarnya yang disesatkan oleh Allah. Mereka adalah orang-orang yang zalim.

[14:27] "Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki."

Jika hal ini kemudian dikaitkan pula dengan penciptaan Iblis dan Syetan, maka ada banyak sekali ayat yang mengingatkan supaya manusia jangan mengikuti langkah-langkah Syetan. Bahkan didalam Al qur’an kisah pembangkangan Iblis diulang sampai sebanyak 6 kali. Dan ini tentu saja dengan sendirinya menolak tuduhan itu.

Iblis adalah salahsatu contoh paling konkrit tentang makhluk yang disesatkan Oleh Allah disebabkan kezalimannya sendiri, yaitu menolak bersikap tunduk dan patuh terhadap Perintah Allah karena kesombongannya yang lebih mengedepankan Asal usul. Jadi jelaslah sekarang bahwa makhluk Allah yang disesatkan tsb sebenarnya karena ulah mereka sendiri yang bersikap zalim.

Bagaimana menurut Alkitab, apakah Allah tidak menyesatkan manusia?
Mengenai hal ini ada uraian menarik dari salah satu teman di Forum Swaramuslim,Yaitu Jones yang mencoba menguraikan masalah ini.

Menurut Kitab Job (Ayub) 12:24
[TB] "Dia menyebabkan para pemimpin dunia kehilangan akal, dan membuat mereka tersesat di padang belantara yang tidak ada jalannya."
[TL] "Dilalukan-Nya hati dari dalam penghulu-penghulu di atas bumi; disesatkan-Nya mereka itu di gurun yang tiada jalannya."
[KJV] "He taketh away the heart of the chief of the people of the earth, and causeth them to wander in a wilderness where there is no way."
[Douay-Rheims] He changeth the heart of the princes of the people of the earth, and deceiveth them that they walk in vain where there is no way.

Terjemahan mana yang benar? Check Hebrew Bible:

מֵסִ֗יר לֵ֭ב רָאשֵׁ֣י עַם־הָאָ֑רֶץ וַ֝יַּתְעֵ֗ם בְּתֹ֣הוּ לֹא־דָֽרֶךְ׃

[24] mecir lebb ra`s ‘am ha aretz wa yata`em be tohuw lo` dareka.

mecir = (dia) pencabut
lebb = hati (pl)
ra’sy = kepala (pl)
‘am = penduduk (ingat istilah ra`is ‘aam)
ha aretz = bumi
wa = dan
yata’em dia (masc.) menyesatkan mereka.

ta’ berasal dari akar kata ta’ah a primitive root; to vacillate, i.e. reel or stray (literally or figuratively); also causative of both:–(cause to) go astray, deceive, dissemble, (cause to, make to) err, pant, seduce, (make to) stagger, (cause to) wander, be out of the way.

be = dengan, atau dalam keadaan.
tohuw = kekacauan/ kebingungan.

From an unused root meaning to lie waste; a desolation (of surface), i.e. desert; figuratively, a worthless thing; adverbially, in vain:–confusion, empty place, without form, nothing, (thing of) nought, vain, vanity, waste, wilderness.

Bandingkan arti tohuw dengan Genesis (Kejadian) 1:2

[1:2] Wa ha aretz hayatah tohuw wa bohu; etc
[1:2] Bumi belum berbentuk dan kosong; dst.

lo` = tidak
dareka = jalan, atau arah.

From ‘darak’; a road (as trodden); figuratively, a course of life or mode of action, often adverb:–along, away, because of, + by, conversation, custom, (east-)ward, journey, manner, passenger, through, toward, (high-) (path-)way(-side), whither(-soever).

Berdasarkan lexicon diatas, terjemahan literal Job 12:24 adalah:

"Dia pencabut hati para pemimpin bumi dan Dia menyesatkan mereka dalam keadaan kacau tidak berarah."

Ternyata statement yata`em be tohuw lo` dareka adalah; "Dia menyesatkan mereka dalam keadaan kacau tidak berarah." yang juga tercatat dalam kitab Psalm (Mazmur) 107:40

Sofeka buz ‘al nadibim wa yata’em be tohuw lo’ dareka:

[TB - 107:40] "Ditumpahkan-Nya kehinaan ke atas orang-orang terkemuka, dan dibuat-Nya mereka mengembara di padang tandus yang tiada jalan."
[TL - 107:40] "Maka dicurahkan-Nya kehinaan atas raja-raja, disesatkan-Nya mereka itu di tempat sunyi senyap? yang tiada jalannya."

Check juga septuaginta

[12:24]   היבככבףףשם ךבסהיבע בסקןםפשם דחע ונכבםחףום הו בץפןץע ןהש ח ןץך חהויףבם

Diallasson kardias archonton ges eplanesen de autous odo e ouk edeisan.
ונכבםחףום eplanesen verb – aorist active indicative – third person singular = dia menyesatkan
lemma planao: planao from plane; to (properly, cause to) roam (from safety, truth, or virtue):–go astray, deceive, err, seduce, wander, be out of the way.

Plane feminine of – planos (as abstractly); objectively, fraudulence; subjectively, a straying from orthodoxy or piety:–deceit, to deceive, delusion, error.

planos of uncertain affinity; roving (as a tramp), i.e. (by implication) an impostor or misleader; –deceiver, seducing.
de a primary particle (adversative or continuative); but, and, etc.:–also, and, but, moreover, now (often unexpressed in English).

autous = contracted for heautou; self (in some oblique case or reflexively, relation):–her (own), (of) him(-self), his (own), of it, thee, their (own), them(-selves), they. = mereka

odo = ןהש noun – dative singular feminine
hodos : a road; by implication, a progress (the route, act or distance); figuratively, a mode or means — journey, (high-)way.

e a primary particle of distinction between two connected terms; disjunctive, or; comparative, than:–and, but (either), (n-)either, except it be, (n-)or (else), rather, save, than, that, what, yea.

ouk = tidak
edeisan = mengetahui חהויףבם verb – pluperfect active indicative – third person

eido i’-do: to see; by implication, (in the perfect tense only) to know a primary verb; used only in certain past tenses, the others being borrowed from the equivalent – optanomai and orao ; properly, to see (literally or figuratively); by implication, (in the perfect tense only) to know:–be aware, behold, X can (+ not tell), consider, (have) know(-ledge), look (on), perceive, see, be sure, tell, understand, wish, wot. Compare – optanomai.

Terjemahan Septuaginta Job 12:24 berdasarkan lexicon diatas adalah:

"Ia (theos) menyesatkan mereka (dari) jalan, tanpa arah."

Juga Psalm 107(106):40 versi Septuaginta: ונכבםחףום בץפןץע ום בגבפש ךבי ןץק ןהש

Terjemahan literalnya: Dia menyesatkan mereka dalam kekeringan dan tanpa arah.

Apakah menurut alkitab Tuhan menyesatkan para pemimpin bumi dalam arti literal, hanya sekedar kesasar?
Apa arti dareka? (lihat diatas).

Ayat lain:
למה תתענו יהוה מדרכיך תקשיח לבנו מיראתך שוב למען עבדיך שבטי נחלתך׃

[Isaiah 63:17] lammah tata’enuw yahweh mi darakeyka taqasicha libenuw mi yiri`ateka sub lema’an ‘abadeyka sibatei nachalateka:

[Isaiah 63:17] Ya TUHAN, mengapa Engkau biarkan kami sesat dari jalan-Mu, dan mengapa Engkau tegarkan hati kami, sehingga tidak takut kepada-Mu? Kembalilah oleh karena hamba-hamba-Mu, oleh karena suku-suku milik kepunyaan-Mu!

tata’enuw = engkau menyesatkan kami
darakeyka = jalanmu

Terjemahan literal Isaiah 63:17:
Ya TUHAN, mengapa Engkau menyesatkan kami dari jalan-Mu, dan mengapa Engkau tegarkan hati kami, sehingga tidak takut kepada-Mu? Kembalilah oleh karena hamba-hamba-Mu, oleh karena suku-suku milik kepunyaan-Mu!

Maka berdasarkan semua keterangan di atas, terbukti bahwa menurut alkitab sendiri Tuhan memang menyesatkan para pemimpin bumi yang disebut dalam Job 12:24, termasuk juga manusia lainnya dari jalan Tuhan.

Check juga Perjanjian Baru:

 ךבי היב פןץפן נולרוי בץפןיע ן טוןע וםוסדויבם נכבםחע ויע פן ניףפוץףבי בץפןץע פש רוץהוי
Kai dia touto pempsei autois o theos energeian planes eis to pisteusai autois to pseudei

[2 thes 2:11] Dan itulah sebabnya Allah mendatangkan kesesatan yang besar (energeian planes) atas mereka, yang menyebabkan mereka percaya akan dusta,

Check juga ayat ini:

Psa 58:3 (58-4) Sejak lahir orang-orang fasik telah menyimpang, sejak dari kandungan pendusta-pendusta telah sesat.

Siapakah yang menetapkan pendusta sesat sejak dari dalam kandungan?
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas maka sudah sangat Jelas bahwa baik menurut Al-Qur’an maupun alkitab yang diakui kebenaran isinya oleh umat Kristen sendiri,  terbukti Allah memang berkuasa untuk tidak atau menyesatkan Manusia!

Jika masih ada juga misionaris Kristen yang sibuk mempersoalkan Kuasa Allah yang menyesatkan Manusia, maka ingat ini:
  • Andai ia tahu ayat-ayat dalam alkitab juga menyebutkan bahwa Allah menyesatkan manusia tertentu, maka misionaris yang mempemasalahkan Allah berkuasa menyesatkan manusia ini adalah orang yang dipenuhi oleh oleh sikap iri dan membuta terhadap Islam.
  • Jika ia tidak tahu ayat-ayat tersebut, maka jelas pula betapa rendah dan dangkalnya pengetahuan mereka tentang kitabnya sendiri!

[Sumber: Islam Menjawab Fitnah]

Tidak ada komentar