Rekomendasi

ads header

Baru

Yesus Menubuatkan Muhammad Dalam Injil


Dalam Injil Yohanes pasal 14 tertulis:
[15] Jikalau kamu mengasihi Aku turutlah segala hukumku.
[16] Dan Aku akan mintakan kepada Bapa, maka Ia akan mengaruniakan kepadamu Penolong yang lain, supaya ia menyertai kamu selama-lamanya.
[17] Yaitu Roh kebenaran, yang dunia ini tiada dapat menyambut oleh sebab tiada ia nampak Dia, dan tidak kenal Dia; tetapi kamu ini kenal Dia, karena Ia tinggal beserta dengan kamu, dan Ia ada didalam kamu.
[26] Tetapi Penolong itu, yaitu Rohulkudus, yang akan disuruhkan oleh Bapa atas Namaku, ialah akan mengajarkan kepadamu segala perkara itu, dan akan mengingatkan kamu segala sesuatu yang Aku sudah katakan kepadamu.

Dalam Injil Yohanes pasal 14 tertulis:
[26] Akan tetapi apabila datang Penolong yang akan Kusuruhkan kepadamu dari Bapa, yaitu Roh kebenaran yang keluar dari pada Bapa itu, ialah akan menyaksikan dari halku.
[27] Dan kampun akan menjadi saksiku, oleh sebab kamu telah ada bersama-sama dengan Aku dari mulanya.

Dalam Injil Yohanes Pasal 16 tertulis:
[7] Tetapi Aku ini mengatakan yang benar kepadamu, bahwa berfaedahlah bagi kamu jikalau Aku ini pergi, karena jikalau tiada Aku pergi, tiadalah Penolong itu akan datang kepadamu; tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan menyuruhkan Dia kepadamu.
[8] Apabila Ia datang maka Ialah akan menerangkan kepada isi dunia ini dari hal dosa dan keadilan dan hukuman.
[9] Dari hal dosa, sebab tiada mereka itu percaya akan Daku,
[10] dari hari keadilan, sebab Aku pergi kepada Bapa dan tiada lagi kamu melihat Aku.
[11] dari hal hukuman, sebab penghulu dunia ini sudah dihukumkan.
[12] Banyak lagi perkara yang Aku hendak katakan kepadamu, tetapi sekarang ini tiada dapat kamu menanggung dia.
[13] Akan tetapi apabila Ia sudah datang, yaitu Roh kebenaran, maka Iapun akan membawa kamu kepada segala kebenaran; karena tiada Ia berkata-kata dengan kehendaknya sendiri, malinkan barang yang didengarnya itu juga akan dikatakannya; dan dikhabarkannya kepadamu segala perkara yang akan datang.
[14] Maka Ia akan memuliakan Aku, karena Ia akan mengambil dari pada hak Aku, lalu mengabarkannya kepada kamu.
[15] Segala sesuatu yang hak Bapa itu juga hak Aku, oleh sebab itu Aku berkata, bahwa diambilnya dari pada hak Aku, lalu dikhabarkannya kepadamu.

Keterangan:
Menurut keterangan Injil Yohanes yang tersebut diatas ini, Yesus telah menubuatkan kedatangan "Penolong yang lain". Penulis-penulis Islam telah menyatakan bahwa yang dimaksudkan dengan Penolong yang lain itu ialah Nabi Muhammad s.a.w.

Penterjemah-penterjemah Injil dari golongan Kristen telah mengubah-suai terjemahan kata "Penolong" itu. Dalam Alkitab (Bibel) bahasa melayu hurup Latin yang dicetak oleh Nederlandsch Bijbelgenotschap di Amsterdam tahun 1927 dan disiarkan di Indonesia sebelum perang dunia yang lalu, kata "Penolong" itu diterjemahkan dengan "Penghibur". Dalam "Wasiat yang baharu" bahasa Melayu huruf Arab yang diterbitkan oleh Nederlandsch Bijbelgenotschap tahun 1889 diterjemahkan dengan "Penghibur" juga. Dalam Injil Yohanes bahasa Arab yang ada pada saya kini, perkataan itu diterjemahkan dengan "Al Mu’azzi" (Penghibur). Dalam terjemahan bahasa Arab yang lain disebutnya dengan "Faraqlieh". dari. G.C. Niftrik/Ds. B.J. Boland dalam Dogmatika Masakini menyebutnya dengan "Penghibur" Dalam Alkitab yang diterbitkan Lembaga Alkitab Indonesia di Jakarta tahun 1958 menyebutnya dengan "Penolong". Prof. dari. J.H. Bavinck dalam Sejarah Kerajaan Allah II menerangkan bahwa kata "Penolong itu dalam bahasa Yunani ialah paraklétos". Seterusnya katanya: "Orang Islam sering manafsirkan ayat itu pada Muhammad. Mereka itu katakan, bukan paraklétos (= Penolong) yang tertulis disana, tetapi periklutos (= yang termasyur, yang terpuji). Dalam bahasa Arab periklutos dapat disalin dengan Ahmed."

Seterusnya dari. J. Verkuyl menulis lagi: "Kata Ahmad dalam bahasa Yunani ialah Periklétos". 

Mengenai nama-nama dalam Alkitab, selalu orang berhadapan dengan kesulitan, karena penulis-penulis Injil acap kali menterjemahkan nama-nama yang seharusnya ditulis dalam bahasa asli dan tidak diterjemahkan.Yesus berbicara dalam bahasa Ibrani, tidak dalam bahaya Yunani. Hal itu dapat dibuktikan dengan beberapa perkataan yang disebut atas nama yesus yang masih tercantum dalam Injil menurut bahasa aslinya. Misalnya Matius 27:46 menyebut perkataan Yesus: Eli, Eli lama Sabchtani", yaiatu dalam bahasa Ibrani.

Penterjemah-penterjemah Injil menterjemahkan nama-nama yang seharusnya dituliskan menurut aslinya, sehingga menjadikan suatu nama yang benar-benar tidak pernah dikenal dizaman Yesus. Misalnya nama Simon yang disebut Yesus dengan Kepas (Yohanes 1:42) yang berarti "karang" atau "batu". Kemudian nama "Kepas" itu diterjemahkan kedalam bahasa Yunani dengan kata "Peterus" yang barti "batu". Seterusnya disebut dalam Alkitab dan dalam kalangan kaum Kristen dengan sebutan "Peterus".Yesus sendiri dan orang-orang dizaman Yesus tidak pernah mengenal seorang yang bernama Peterus sebagai murid Yesus, karena Yesus hanya menyebutnya dengan "Kefas", tidak dengan "Peterus".

Demikian pula mengenai Yesus sendiri.Ia tidak pernah menyebut dirinya "Kristus". Dan orang-orang yang hidup pada zamannya tidak mengenal juga seorang yang disebut Kristus. Kata Kristus itu adalah terjemahan dari perkataan Ibrani Messias (Almasih) yang dalam bahasa Yunani disebut "Kristus" Maka nama-nama yang asli itu telah ditinggalkan, lalu diganti dengan terjemahannya belaka.

Diantara nama-nama yang telah ditinggalkan itu ialah kata "Penolong" atau "Penghibur", yang tersebut dalam Injil Yohanes pasal 14, 15 dan 16.Menurut pihak Kristen kata "Penolong" itu dalam bahasa Yunani "Paraklétos". Di samping itu ada pendapat yang menyebut bahwa kata asalnya dalam bahasa Yunani "Periklétos", yang artinya dalam bahasa Arab "Ahmad", yaitu satu diantara nama Nabi Muhammad s.a.w. Sedang bunyi kata yang asli dalam bahasa Ibrani yang diucapkan Yesus dan kini diganti dengan sebutan "Paraklétos" atau "Periklétos", tidak dapat diketahui lagi, karena Injil Yohanes yang menuliskan kata nubuatan yang diucapkan Yesus itu tidak menuliskannya kata nubuatan yang diucapkan Yesus itu tidak menuliskannya dalam bahasa Ibrani. 

Adapun kemungkinan terjadi perubahan dalam membacakan bunyi beberapa huruf sehingga "Periklétos" (Ahmad) menjadi "Paraklétos", tidaklah suatu hal yang mengherankan dalam Alkitab. Barang siapa suka membanding-bandingkan nama-nama yang tercantum dalam Alkitab, ia akan menjumpai sejumlah besar perubahan dalam menyebutkan sesuatu nama. Sebagai misal, dapatlah dilihat pada nama-nama yang tercantum dalam silsilah yesus.(Lihat Lampiran II pasal IX).

Selanjutnya mungkin pula penyelewengan dalam pentermahan telah terjadi. Sebagai misal, kata "almah" dalam bahasa Ibrani yang tesebut dalam kitab Yesaya pasal 7 ayat 14 yang dihubungkan dengan Matius 1:23. Penulis Injil itu telah menterjemahkannya dengan "anak dara’ supaya dapat disesuaikan kepada Maryam ibu Yesus yang disebut melahirkan Yesus sebagai anak dara. Seang arti yang sebenarnya "wanita muda" atau "anak perempuan yang dewasa", baik ia sudah kawin atau tidak. Maka disini telah terjadi penyelewengan yang dilakukan penulis Injil itu dalam penterjemahan.Keterangan lebih lanjut mengnai penyelewengan ini dapat dibaca dalam Lampiran IV pasal IX.

Selanjutnya, andai kata asal perkataan tersebut dalam bahasa Yunani Paraklétos dan diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia dengan "Penolong" atau "Penghibur" atau "seorang yang jadi pembela dalam suatu perkara dihadapan hakim", seperti yang disebutkan oleh dari. J. Verkuyl, nubuatan itu sesuai juga kepada Nabi Muhammad s.a.w. Sebab dalam nubuatan tersebut telah diterangkan berbagai sifat yang harus menyertai Penolong atau Penghibur itu. Sifat-sifat itu adalah sesuai kepada Nabi Muhammad s.a.w.

Nabi Muhammad s.a.w. sebagai seorang Nabi yang datang setelah Yesus, adalah seorang Penolong yang lain yang diutus oleh Tuhan untuk memberikan pertolongan bagi manusia menemukan jalan keselamatan diri mereka dari berbagai bahaya yang akan menyesatkannya. Agama Islam yang disampaikan Nabi Muhammad s.a.w. mengandung berbagai ajaran yang bukan saja menjelaskan tetapi membuktikan adanya pertolongan kepada mereka.

Nabi Muhammad s.a.w. sebagai seorang Nabi yang datang kemudian Yesus, adalah seorang pembera dalam suatu perkara dihadapan hakim. Nabi Muhammad s.a.w. akan menjadi pembela bagi manusia dihari akhirat dalam pengadilan di Mahkamah Ilahi. Pembelaan itu disebut dengan "syafa’at".Dalam ajaran agama Islam disebutkan satu diantara tugas Nabi Muhammad s.a.w. ialah Pemberi syafa’at dan Pembelaan bagi manusia dihadapan Pengadilan Ilahi dihari akhirat.

Seterusnya sifat-sifat yang tersebut dalam nubuatan itu telah sesuai juga kepada Nabi Muhammad s.a.w. Keterangannya sebagai berikut:

Yesus menyebutkan Penolong yang lain itu, "menyertai kamu selama-lamanya" (14:16). Ini menyatakan bahwa Penolong itu adalah nabi yang terakhir, tidak ada Nabi baru lagi yang akan datang kemudiannya. Dengan demikian jadilah agama dan ajaran yang disampaikannya menjadi petunjuk yang menyertai manusia selama-lamanya, yaitu hingga hari kiamat. Sifat ini sesuai kepada Nabi Muhammad s.a.w., karena ia adalah nabi yang terakhir. Firman Tuhan: 

Ù…َّا Ùƒَانَ Ù…ُØ­َÙ…َّدٌ Ø£َبَا Ø£َØ­َدٍ Ù…ِّÙ† رِّجَالِÙƒُÙ…ْ ÙˆَÙ„َÙƒِÙ† رَّسُولَ اللَّÙ‡ِ ÙˆَØ®َاتَÙ…َ النَّبِÙŠِّينَ ÙˆَÙƒَانَ اللَّÙ‡ُ بِÙƒُÙ„ِّ Ø´َÙŠْØ¡ٍ عَÙ„ِيماً
Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu1224, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.(QS. Al Ahzab 40).

Oleh kaena yang dimaksudkan dnegan kedatangan Nabi-nabi itu ialah agama dan ajaran yang dibawanya, maka dapatlah dianggap bahwa Nabi Muhammad s.a.w, adalah menyertai manusia selama-lamanya, karena agama dan ajarannya itu menyertai mereka selama-lamanya.

Penolong itu disebutnya: "Roh kebenaran" dan "Roh Kudus" (14:17 dan 26). Dalam pasal IV telah diterangkan bahwa menurut Al Qurän surah Al Baqarah ayat 87 dan 253, Nabni Isa telah diberi Tuhan kekuatan dengan Roh Kudus, artinya Roh Suci. Menurut tafsiran kaum muslimin Roh Kudus itu ialah malaikat Jibrail. Maka penolong itu disebut Roh Kudus artinya ia disertai malaikat Jibaril yang senantiasa menyampaikan wahyu kepadanya. Keterangan ini sesuai kepada Nabi Muhammad s.a.w. karena ia disertai malaikat Jibrail yang senantiasa menyampaikan wahyu kepadanya.

Seterusnya telah diterangkan lagi bahwa sebagian ahli tafsir menyatakan bahwa yang dimaksudkan dengan Roh Kudus itu ialah "roh yang suci". Kepada Nabi-nabi telah diberikan Tuhan kekuatan dengan mensucikan "roh-nya". Sebagian ahli tafsir menyatakan lagi bahwa Roh Kudus itu ialah kitab Injil yang diwahyukan Tuhan kepada Yesus, karena dengan ajaran kitab itu roh manusia dapat disucikan. Penafsiran Roh Kudus seperti yang tersebut adalah seusai kepada Nabi Muhammad s.a.w. Ia sebagai Nabi telah dikurniakan Tuhan kepadanya "roh yang suci" dan telah diwahyukan kepadanya kitab Al Qurän yang dapat mensucikan roh dan jiwa manuisa. Jadi Penolong itu disebut Roh Kudus, karena ia mempunyai roh yang suci atau mempunyai kitab yang ajarannya dapat mensucikan roh manusia. 

Penolong itu disebut lagi Roh kebenaran, karena ia membawa manusia kepada segala kebenaran. Sifat ini seusai kepada Nabi Muhammad s.a.w. Ia sebagai Nabi adalah bertugas untuk membawa manusia kepada segala kebenaran itu. Adapun mengenai penafsiran orang Kristen bahwa yang dimaksudkan dengan Roh Kudus dalam Injil itu ilah oknum Tuhan yang ketiga, maka mengenai hal ini akan diberikan penjelasan lebih lanjut lagi.

Yesus menerangkan Penolong itu: "ialah akan menyaksikan dari halku" (15:26). Sifat ini sesuai kepada Nabi Muhammad s.a.w. Ia telah memberikan kesaksian yagn sebenar-benarnya tentang hal Yesus dan telah mengkoreksi berbagai ajaran yang tidak benar yang disebut orang mengenai hal Yesus. Ia telah menyaksikan bahwa Yesus hanya seorang Rasul kepada Bani Israil, bukan Tuhan, bukan anak Tuhan dan tidak mati disalibkan.

Yesus menerangkan bahwa Penolong itu: "Ialah akan menerangkan kepada isi dunia dari hal dosa dan keadilan dan hukuman" (16:8). Ini menunjukkan bahwa Penolong itu akan menjadi utusan Tuhan kepada seluruh bangsa-bangsa di dunia. Dalam ajarannya akan dinyatakan tentang hal dosa, keadilan dan hukuman. Sifat-sifat ini seusai kepada Nabi Muhammad s.a.w. Ia telah diutus Tuhan menjadi Nabi dan Rasul kepada seluruh manusia di dunia. Firman tuhan dalam Al Qurän:

 Artinya: Dan tidak Kami utus engkau (Muhammad) melainkan kepada manusia semuanya untuk memberi kabar gembira dan peringatan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui (Surat Saba’ 28).

Sabda Nabi Muhammad s.a.w.: 

Dan aku diutus kepada manusia semuanya. [Riwayat Al Buchari].

Seterusnya dalam agama yang diajarkannya, Nabi Muhammad s.a.w. telah menerangkan kepada isi dunia dari hal dosa dan keadilan dan hukuman.

Yesus menerangkan: "banyak lagi perkara yang Aku hendak katakan kepadamu, tetapi sekarang ini tidak dapat kamu menanggung dia. Akan tetapi apabila Ia sudah datang, yaitu Roh kebenaran, maka Iapun akan membawa kamu kepada segala kebenaran". (16:12-13).

Keterangan ini menyatakan bahwa ajaran yang akan dibawa Penolong itu lebih banyak daripada yang telah diajarkan Yesus. Ajaran-ajaran itu belum dapat mereka menanggungnya pada zaman Yesus. Keterangan Yesus ini sesuai kepada Nabi Muhammad s.a.w. Ia telah datang membawa ajaran yang amat banyak yang belum pernah diajarkan Yesus sendiri. Ia telah datang membawa manusia kepada segala kebenaran mengenai keimanan, ibadat, hukum muamalat, hukum perkawinan, hukum pidana, hukum-hukum yang berhubung dengan kenegaraan, hal budi pekerti dan lain sebagainya yang manusia belum sanggup menanggungnya pada zaman Yesus.

Seterusnya Yesus menyebut Penolong itu: "tiada ia berkata-kata dengan kehendaknya sendiri, melainkan barang yang didengarnya itu juga akan dikatakannya" (16:13). Keterangan ini sesuai kepada Nabi Muhammad s.a.w. Ia tidak berkata-kata dengan kehendaknya sendiri, melainkan semua yang didengarnya sebagai wahyu dari Tuhan, itulah yang dikatakannya. Firman Tuhan: 

    Ø¥ِÙ†ْ Ù‡ُÙˆَ Ø¥ِÙ„َّا ÙˆَØ­ْÙŠٌ ÙŠُوحَÙ‰    ÙˆَÙ…َا ÙŠَنطِÙ‚ُ عَÙ†ِ الْÙ‡َÙˆَÙ‰   Ù…َا ضَÙ„َّ صَاحِبُÙƒُÙ…ْ ÙˆَÙ…َا غَÙˆَÙ‰ 
" .... (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru. Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Qur'an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).. (QS. An Najm: 2-4).

Yesus menyebut lagi: "dikhabarkannya kepadamu segala perkara yang akan datang" (16:15). Keterangan ini sesuai kepada Nabi Muhammad s.a.w. Ia telah mengabarkan kepada manusia segala perkara yang akan datang. Huzaifah r.a. telah menerangkan sebagai berikut: 

Artinya: Ia (Muhammad) telah berdiri pada kami di satu tempat. Tidak ada ditinggalkannya suatu jua yang ada pada tempatnya itu hingga hari kiamat melainkan telah diceritakannya. Mengingat akan dia orang yang masih mengingatnya dan lupa akan dia oleh orang telah lupa. [Riwayat Al Buchari dan Muslim].

Itu adalah di antara perkara akan datang yang dikhabarkan oleh Nabi Muhammad s.a.w.

Dari pada keterangan yang telah diuraikan diatas dapatlah diketahui dengan jelas bahwa nubuatan itu telah sesuai benar-benar kepada Nabi Muhammad s.a.w.





PENJELASAN:

Tentang ini, seorang facebooker; ustadz Muhamat Mutajir menjelaskan bahwa pandangan Islam terhadap kisah 'Si Penghibur' ini bersandar pada dalil-dalil berikut:

Dalil Pertama: [Yohanes 14:16] dikatakan bahwa "penolong itu akan menyertai kamu selama-lamanya." Ini maksudnya bahwa penolong itu adalah nabi akhir zaman, tidak ada lagi penggantinya (penolong) lain, yang akan membawa syariat baru lagi. Dan syariat agama yang akan dibawa oleh Nabi (penolong) itu AKAN berlaku terus hingga hari kiamat. Nabi itu adalah nabi penutup (khatamun nabiyyin - QS. Al-Ahzab:40) yang syari'atnya akan menyertai manusia sepanjang zaman dunia ini.

Mengenai istilah "penolong" ini adalah menerangkan istilah "messias", kata itu sebenarnya berasal dari istilah yunani "paracletos" yang berarti "penghibur" atau "mehanem" dalam bahasa yahudi. Tetapi disini kita tidak usah mempertentangkan arti "penolong" atau "penghibur" sebab kedua-duanya dapat diterima untuk dinisbatkan kepada Muhammad saw dan kedua-duanya berarti baik, tidak bertentangan satu sama lain. Kata paracletos menurut dari.GA. Nallino, seorang orientalis bangsa italia, berarti dalam bahasa arab "ahmad" atau "muhammad" yang juga berarti keduanya sama "yang banyak terpuji"

Dalil kedua: [Yohanes 14:17] dikatakan bahwa dunia ini umumnya tidak dikenal tidak nampak akan (kedatangan) penolong itu akan tetapi (kamu) yahudi mengenalnya, sebab roh kebenaran (wahyu) yang dibawa penolong atau nabi itu ada pula berserta kamu yaitu kitab taurat di mana disebutkan di dalamnya tentang kedatangan penolong itu dan kitab yang dibawa itu isinya dan aturan ibadahnya sesuai dengan isi kitab taurat, seperti 10 perintah Tuhan.

Konteksnya adalah bukan apa yang dapat dipuji dalam muhamad tetapi adalah sebuah definisi; atau arti dari sebuah "nama" yang mereka terjemahkan atau ganti dalam bahasa lain.

Dalil ketiga: [Yohanes 15:26] bahwa penolong (nabi) itu akan menyaksikan dari hal Yesus itu dan kesaksiannya berasal dari Roh kebenaran yakni berasal dari wahyu Allah swt. Sebab kesaksian itu cocok dengan kenyataan pengalaman Yesus yang sebenarnya sebagaimana juga yang riil dilihat dan disaksikan oleh pengikut-pengikut Yesus (bukan Paulus) ketika itu (Yohanes 15:27).

Hal ini amat cocok sekali tentang Isa almasih dalam Al-Qur'an bahwa bibliografi Yesus (tanpa koreksi) Al-Qur'an akan merupakan misteri sumbang dalam mata rantai sejarah. Orang masih ingat kenyataan sejarah yang wajar yang diceritakan jauh sebelum masa Yesus mengapa di zaman Yesus orang harus mempercayai kenyataan yang abnormal misalnya Tuhan terbang ke langit atau menjelma menjadi manusia. (Paham Pagan Majusi).

Tetapi Al-Qur'an alias roh kebenaran akan menjelaskan peristiwa-peristiwa aneh dalam hidup Yesus itu dengan cara yang wajar yakni pengklasifikasian antara yang mana kodariat Ilahi dan yang mana kodariat non ilahi alias manusia biasa.

Al-Qur'an telah meletakkan dasar-dasar berita itu secara proporsional sehingga tidak mungkin Yesus itu dipertuhankan. Al-Qur'an telah meletakkan dasar2 kodariat isa almasih sesuai proporsinya..dengan demikian sudah jelaskan bahwa orang yang dimaksud adalah Muhammad saw,sebab tidak ada orang lain lagi yang begitu terang penyaksiannya tentang mysteri Yesus itu..

Dalil keempat: [Yohanes 16:17] dikatakan nabi itu tidak akan datang atau lahir jikalau beliau (Yesus) tidak pergi. Maka nabi (penolong) itu tidak akan datang kepadamu (umat yahudi). Ayat ini jelas menunjukkan bahwa Nabi (penolong) itu adalah Nabi yang segera akan datang berikutnya setelah masa kenabian Yesus,jika Yesus saat itu msh aktif/hidup maka akan terjadi dualisme kepentingan syari'at yang luas dan mendunia dari nabi muhammad dengan syari'at terbatas hanya untuk bangsa israel dan Yesus harus pergi dulu barulah nabi itu akan lahir.

Jadi kepergian Isa adalah sebagai ibarat atau isyarat "suruhan" bagi kedatangan Nabi muhammad saw, sebab tidak mungkin Yesus meminta nabi muhammad sebaga nabi tetapi "yang diminta" itu hanyalah sebagai simbol saja karena hakekatnya, baik hak muhammad (kenabian dan kitab yang dibawanya) ataupun hak Isa adalah hak Allah semua (nanti akan disebutkan pada Yohanes 16;15).

Dalil kelima: [Yohanes 16;8] dikatakan nabi (penolong) itu akan menerangkan kepada isi dunia dari hal dosa, keadilan dan hukuman. Dalam ayat ini saja kita sudah melihat 2 hal yang jelas sekali hanya sesuai dengan nabi muhammad dan tidak sesuai dengan Yesus atau yang lainnya.

Dakwahnya (Al-Qur'an) selalu didahului dengan kalimat; "hai manusia, hai orang-orang yang beriman, atau, hai Bani adam!"

Dosa, keadilan dan hukuman berarti penerapan syari'at islam dalam pemerintahan dan strata sosial kemasyarakatan, di mana tidak cuma soal duniawi saja tapi juga ukhrawi (akherat), atau balasan sorga dan ancaman neraka. Bikan seperti dalam kristen, Tuhan digambarkan sebaga penebus dosa. Tetapi dalam kitab suci yang dibawanya itu ada pembalasan dan hukuman bagi orang-orang yang melanggar perintah Tuhan seperti; rajam pelaku zina, potong tangan pencuri, penggal bagi pembunuh, bayar fidyah jika tidak melakukan puasa, aturan zakat yang jelas, dsb.

Dalam ajaran kristen, balasan bagi pendosa adalah cukup percaya Yesus mati guna menebus dosanya. Sama sekali tidak ada balasan yang setimpal atau diberlakukannya azaz keadilan bagi korban perbuatan dosanya!




[Sumber: Islam Menjawab Fitnah]

Tidak ada komentar