Rekomendasi

ads header

Baru

Alkitab Dan Praktek Perbudakan


Islam sering diidentikan dengan perbudakan, kaum kafir sering menfitnah Islam tentang masalah perbudakan, termasuk kebolehan menyetubuhi budak. Mereka sering mengutip ayat Al-Qur'an seperti QS. Al-Mu'minun' 23:5-6,  An-Nisa' 4:3, An-Nisa' 5:24, dan beberapa hadits Nabi saw yang kita tahu telah berkali-kali dijelaskan oleh umat Islam di berbagai forum diskusi dan dari berbagai perspektif pula.

Sekarang, mari kita tanya mereka; bagaimanakah Bible sendiri mengatasi masalah perbudakan? Apakah Bible melarang perbudakan? Ternyata jawabannya TIDAK!

Justru dalam Bible banyak ditemukan masalah perbudakan dan Yesus sendiri tidak pernah memberikan ketegasan hukum untuk membebaskan budak.

Imamat 25:44-46
25:44 Tetapi budakmu laki-laki atau perempuan yang boleh kaumiliki adalah dari antara bangsa-bangsa yang di sekelilingmu; hanya dari antara merekalah kamu boleh membeli budak laki-laki dan perempuan.
25:45 Juga dari antara anak-anak pendatang yang tinggal di antaramu boleh kamu membelinya dan dari antara kaum mereka yang tinggal di antaramu, yang dilahirkan di negerimu. Orang-orang itu boleh menjadi milikmu.
25:46 Kamu harus membagikan mereka sebagai milik pusaka kepada anak-anakmu yang kemudian, supaya diwarisi sebagai milik; kamu harus memperbudakkan mereka untuk selama-lamanya, tetapi atas saudara-saudaramu, orang-orang Israel, janganlah memerintah dengan kejam yang satu sama yang lain.

Dalam ayat Imamat diatas dikatakan bahwa Tuhan memaklumi perbudakan dan penjualan terhadap budak. Bahkan dalam ayat selanjutnya Tuhan menyetujui perbudakan seumur hidup, budak harus dijadikan warisan kepada anak-anak dan diperbudak selamanya.

Keluaran 21:20-21
21:20 Apabila seseorang memukul budaknya laki-laki atau perempuan dengan tongkat, sehingga mati karena pukulan itu, pastilah budak itu dibalaskan.
21:21 Hanya jika budak itu masih hidup sehari dua, maka janganlah dituntut belanya, sebab budak itu adalah miliknya sendiri.

Dalam ayat Keluaran diatas Tuhan membenarkan pemukulan atau penyiksaan terhadap budak. Budak dapat dipukul oleh tuannya asal tidak sampai mati atau kematiannya baru terjadi setelah dua hari kemudian, pembelaan terhadap budak tersebut baru diterapkan setelah dia mati akibat pemukulan itu.

Keluaran 21:7-10
21:7 Apabila ada seorang menjual anaknya yang perempuan sebagai budak, maka perempuan itu tidak boleh keluar seperti cara budak-budak lelaki keluar.
21:8 Jika perempuan itu tidak disukai tuannya, yang telah menyediakannya bagi dirinya sendiri, maka haruslah tuannya itu mengizinkan ia ditebus; tuannya itu tidak berhak untuk menjualnya kepada bangsa asing, karena ia memungkiri janjinya kepada perempuan itu.
21:9 Jika tuannya itu menyediakannya bagi anaknya laki-laki, maka haruslah tuannya itu memperlakukannya seperti anak-anak perempuan berhak diperlakukan.
21:10 Jika tuannya itu mengambil perempuan lain, ia tidak boleh mengurangi makanan perempuan itu, pakaiannya dan persetubuhan dengan dia.

Dalam ayat diatas dikatakan bahwa seseorang dapat menjual anak perempuannya sebagai budak, sedang dalam Al-Qur'an sama sekali tidak ada anjuran untuk menjual anak perempuan sendiri sebagai budak, ini merupakan perbuatan keji. Ayat diatas juga mengatakan soal persetubuhan terhadap budak adalah kemakluman.

Yesus sendiri membenarkan pemukulan terhadap budak!

Lukas 12:47 Adapun hamba yang tahu akan kehendak tuannya, tetapi yang tidak mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki tuannya, ia akan menerima banyak pukulan.

Jadi dalam Bible sendiri banyak adanya fenomena perbudakan, dan jika disimak dalam Bible dan dalam ajaran Yesus tidak ada ketegasan untuk membebaskan budak atau menghapuskan perbudakan. Bahkan mungkin jika tanpa Islam dan Al-Qur'an perbudakan sampai saat ini masih tetap ada.

Terkadang Islam juga sering diserang cacian dengan adanya berita tentang negara Arab yang perlakuannya buruk terhadap TKI. Beberapa kali membaca bahwa penindasan dan perkosaan terhadap TKI itu disebabkan orang Arab sana yang mengganggap TKI itu budak. Itu jelas tidak dibenarkan dalam Islam. Mereka melakukan itu karena terpengaruh oleh budaya jahiliyah, dan lebih karena hawa nafsu maka mencari pembenaran saja.

Islam sendiri sudah jelas berhasil menghapuskan sistem perbudakan yang notabene bukan berasal dari budaya Arab melainkan warisan jahiliyah budaya peradaban-peradaban besar sebelum Islam. Islam bukan Arab dan Arab belum tentu Islam, jadi tidak ada kaitannya kelakukan orang Arab dengan ajaran Islam. Terkadang lucu jika non-Muslim sering mengaitkan berita dari Arab dengan ajaran Islam, padahal kita ketahui bahwa mayoritas Muslim tersebesar didunia adalah Indonesia, jadi sebenarnya belum tentu orang Arab yang melakukan perbuatan buruk tersebut adalah orang Islam.

Ingat, Islam pernah membebaskan Arab dari keterpurukan moral, dan seandainya Arab kembali lagi keketerpurukan moralnya, maka itu bukan kesalahan Islam, tapi kesalahan mereka sendiri yang telah melupakan hukum Islam yang sempurna. Tapi perlu diketahui hukum Islam dalam Al-Qur'an adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi-Nya Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam akan tetap jaya dimuka bumi ini dan tidak akan sirna oleh ulah tangan kejahiliyan bangsa manapun, karena Islam adalah ajaran universal yang tidak terikat dengan budaya bangsa apapun.

Sama seperti bani Israel yang pernah terselamatkan oleh hukum Taurat dan banyaknya nabi yang muncul di kalangan mereka untuk menyadarkan mereka, tapi pada akhirnya bani Israel tetap menjadi bangsa biadab yang selalu membangkang Penciptanya yang pernah melebihkannya diatas segala umat, dan mereka tetap membangkang mungkin sampai hari kiamat kecuali sebagian kecil dari mereka.

Semoga Allah berkenan membukakan pintu hati mereka akibat ketidaktahuan mereka. Karena sungguh besar azab Allah untuk mereka yang senantiasa memperolok-olok ayat-ayat dan Rasul-Nya:

ذَلِكَ جَزَاؤُهُمْ جَهَنَّمُ بِمَا كَفَرُوا وَاتَّخَذُوا آيَاتِي وَرُسُلِي هُزُوًا

“Demikianlah balasan mereka itu neraka Jahannam, disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai olok-olok” (QS. Al-Kahfi' 18:106)

Maha Benar Allah Dengan Segala Firman-Nya.



[Sumber: Islam Menjawab Fitnah]

Tidak ada komentar